Aku tidak akan menyalahkan siapapun atas kepergianmu.
Karena memang, takdir tidak menginginkan kau dan aku menjadi kita.
Aku tidak akan menahanmu untuk tetap tinggal.
Karena aku tidak punya alasan untuk itu.
Perih memang. Kecewa iya. Berharap banyak!!
Ada selembar doa yang ku semogakan kau kembali.
Namun tak bisa aku meneruskannya. Ada banyak alasan mengapa kau memang harus pergi.
Perbedaan yang terlihat nyata. Dan takdir yang teramat kuat.
Pergilah!!
Karena ini pilihanmu, dan kau punya hak untuk itu.
Maaf...
Jika pengakuan ini begitu lancang.
aku bisa saja memilih dengan siapa aku menikah, seperti kamu yang memilih pergi. Tetapi aku tidak bisa memilih kepada siapa aku jatuh cinta.
Ya! Waktu singkat kebersamaan kita, menyempatkan aku jatuh cinta kepadamu. Dan aku tidak bisa memilih.
Sehingga aku menyebutkan ini takdir.
Aku tahu ini tak adil. Kau bisa memilih pergi, mengapa aku tidak?!!
Aku sadar aku akan menikmati rasa yang bernama Sakit. Cepat atau lambat, patah ini akan terjadi pada siapapun. Termasuk aku!
Iya?!! Tentu saja ada air mata. Tentu saja ada semilir duka. Tapi aku percaya, ini bukan akhir dari kisahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar